Selasa, 10 Mei 2011

DIABETES MELITUS




Seseorang dikatakan sebagai penyandang Diabetes Melitus bila pada pemeriksaan laboratorium kimia darah, konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa (GDP) pagi hari lebih dari 125 mg/dl dan/atau 2 jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl atau glukosa darah sewaktu (GDS) melebihi 200 mg/dl.

APA SAJA JENISNYA?
  • Diabetes Melitus tipe 1 (tergantung insulin), penyandang tipe 1 ini adalah anak-anak dan para remaja tidak gemuk dan bila penyakitnya diketahui harus menggunakan insulin.
  • Diabetes Melitus tipe 2 (tidak tergantung insulin), penyandang jenis ini biasanya sudah dewasa atau berusia lanjut dan agak gemuk.

BAGAIMANA MENCEGAH DIABETES MELITUS ?
Dengan gaya hidup sehat yaitu konsumsi makanan dengan gizi seimbang, tinggi serat dan rendah lemak serta melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari sehingga tercipta berat badan yang ideal.

APA YANG HARUS DILaKUKAN JIKA TERKENA DIABETES MELITUS ?

Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan, baik oleh petugas kesehatan atau siapapun. tetapi diabetes dapat dikendalikan dengan makanan sehat dengan gizi seimbang, tinggi serat dan rendah lemak serta melakukan aktifitas fisik/latihan jasmani seperti jalan kaki selama 30 menit setiap hari secara teratur sehingga mencapai berat badan ideal. Dan sebaiknya memeriksakan glukosa darah pada saat puasa dan sesudah makan. Apabila makanan sehat, latihan jasmani, dan obat diabetes tidak dapat menurunkan kadar glukosa darah anda, mungkin anda perlu suntikan insulin. Anda mungkin perlu menggunakan insulin saja tanpa tablet atau insulin dengan tablet.

APA SAJA KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI AKIBAT DIABETES MELITUS ?

Konsentrasi glukosa darah yang tinggi terus menerus dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan terjadinya :
  • Komplikasi kronis : terutama pada pembuluh darah besar dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung, stroke, dan gangren kaki/tungkai, sedangkan pada pembuluh darah kecil mengakibatkan kerusakan pada mata, ginjal dan syaraf.
  • Komplikasi berat dapat menyebabkan gangguan kemampuan seksual, serangan jantung (infark jantung), stroke, gangren diabetikum dengan akibat amputasi kaki dan kebutaan.
sumber : PKRS dr. Agoesdjam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar